cover
Contact Name
Agus Eka Aprianta
Contact Email
penerbitan@isi-dps.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
penerbitan@isi-dps.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Segara Widya: Jurnal Penelitian Seni
ISSN : 23547154     EISSN : 27988678     DOI : -
Core Subject : Art,
The journal presents as a medium to share knowledge and understanding art, culture, and design in the area of regional, national, and international levels. The journal accommodates articles from research, creation, and study of art, culture, and design without limiting authors from a variety of disciplinary/interdisciplinary approaches such as art criticism, art anthropology, history, aesthetics, sociology, art education, and other contextual approaches.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 9 No. 2 (2021): November" : 8 Documents clear
Musik Semar Pegulingan Menurunkan Kecemasan Pasien Pre Operasi di Siloam Hospitals Bali Ni Putu Dian Yuniantari
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2021): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.827 KB) | DOI: 10.31091/sw.v9i2.1315

Abstract

Patients’ anxiety before surgery can interfere the operation even the patients can cancel the action to be performed. Semar pegulingan traditional music therapy can be used as an alternative to reduce anxiety. The study aimed to understand how the effect of Semar Pegulingan music on anxiety levels of presurgery patients in the Preparation Ward of Siloam Hospitals Bali. This study used quantitative methods, pre-experimental pretest-posttest with control design. The sample was presurgery patients using local anesthesia, selected by purposive sampling of 32 people. The sample was divided into a treatment and a control group each consisted of 16 people, selected by simple random. The pretest and posttest data were analyzed using Wilcoxon test, while the data between groups used Mann Whitney test at α 0.05. In the intervention group, the average of pre-anxiety level was 21.12 and 15.75 with p (0.001 <α (0.05). In the pre-test group, 21.81 and 18.50 in the post-test group, p (0.001 <α (0.05). Mann Whitney pre-test in the control and intervention groups obtained p value (0.153)> (0.05) and after the intervention obtained p value (0.01) <α (0.05). Semar Pegulingan music can reduce anxiety in presurgery patients. It is expected that semar pegulingan music is played in presurgery patients to reduce anxiety.
Gunung Menyan Segara Madu : Memuliakan Daerah Aliran Sungai Unda dalam Penciptaan Seni Lukis I Wayan Setem
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2021): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.745 KB) | DOI: 10.31091/sw.v9i2.1738

Abstract

Tujuan utama dari penelitian dan penciptaan seni ini adalah mencipta dan menyajikan karya “Gunung Menyan Segara Madu: Memuliakan Daerah Aliran Sungai Unda dalam Penciptaan Seni Lukis” sebagai representasi pendidikan kesadaran ramah lingkungan sebagai media peningkatan apresiasi masyarakat untuk membangkitkan semangat ketahanan ekologi sebagai upaya solusi atas permasalahan kerusakan daerah aliran sungai (DAS) Unda saat ini. Penciptaan ini berbasis riset dengan demikian metodenya terdiri dari dua bagian yang tidak terpisah yakni metode penelitian dan metode penciptaan. Metode penelitian menggunakan pendekatan Antropologi, khususnya terkait etnografi untuk mengumpulkan data empiris tentang prilaku dan budaya masyarakat di seputaran DAS Unda. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan dan wawancara. Dengan pengamatan akan mendapat gambaran nyata kondisi empirik DAS Unda dari hulu sampai ke muara. Sedangkan metode penciptaan melewati tiga tahap yakni: eksplorasi, improvisasi, dan perwujudan karya yang didahului dengan telaah karya seni sejenis dan kajian literatur. Proses penciptaan bersifat kalaborasi dengan, tiga orang mahasiswa dan seorang alumni Prodi Seni Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar sehingga terjadi saling merespon. Target khusus dari penelitian dan penciptaan seni ini: (1) tersajikannya karya yang unik dan imaginatif sehingga masyarakat mendapat tuntunan nilai luhur dan tontonan seni yang inspiratif untuk menumbuhkembangkan watak kesadaran ekologis; (2) terbitnya artikel ilmiah pada jurnal nasional; dan (3) terdaftarnya HKI.
Penggalian Seni Tradisi Tari Telek di Banjar Kangin Desa Adat Panjer Denpasar Selatan Ni Made Liza Anggara Dewi; Ni Made Haryati
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2021): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.522 KB) | DOI: 10.31091/sw.v9i2.1739

Abstract

Tari Telek di Banjar Kangin Desa Adat Panjer memiliki kekhasan dari segi sejarah awal mula terciptanya tari Telek tersebut, bentuk, dan fungsinya memiliki kekhasan tersendiri. Perlu untuk dilakukan penelitian secara mendalam dengan tujuan penggalian seni tradisi langka yang ada di Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan Sosio Historis dengan metode analisis deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui sumber langsung berupa wawancara terstruktur, dan secara tidak langsung melalui studi kepustakaan dan dokumentasi. Adapun hasil yang didapatkan yaitu tari Telek yang merupakan bagian dari pementasan sesolahan Sesuhunan atau manifestasi Tuhan Yang Maha Esa tersebut masih dilestarikan hingga sekarang. Tari Telek yang ada di Banjar Kangin Desa Adat Panjer merupakan bagian dari pertunjukan Tari Barong, Rangda, Rarung, dan Topeng Sidakarya yang berfungsi sebagai sarana pengungkapan kepercayaan atau keyakinan dari masyarakat penyangganya yaitu khususnya masyarakat Banjar Kangin terhadap keberadaan manifestasi Tuhan yang berstana sebagai Sesuhunan berupa Barong, Rangda, Rarung, dan Topeng Sidakarya yang menjaga dan melindungi masyarakat Desa Adat Panjer Denpasar Selatan.
Kajian Permainan Tradisional Bali Untuk Membantu Pembentukan Karakter Dan Keterampilan Sosial Anak Ni Made Dian Widiastuti; Putu Sandra Devindriati Kusuma
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2021): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.155 KB) | DOI: 10.31091/sw.v9i2.1740

Abstract

Permainan tradisional merupakan salah satu warisan leluhur yang banyak memiliki kontribusi dalam kehidupan. Dengan kontribusinya yang dimiliki, kenyataannya tidak sejalan dengan eksistensinya di zaman saat ini. Permainan tradisional di masyarakat perlahan mengalami kepunahan, mulai ditinggalkan dan menjadi asing di kalangan anak-anak, terutama di daerah perkotaan yang telah banyak tersentuh budaya modern. Budaya modern dengan mudah masuk dan mempengaruhi melalui media berbasis teknologi yang sedang naik daun saat ini. Asingnya permainan tradisional di mata anak-anak disebabkan oleh kegiatan belajar mengajar yang diterapkan di sekolah mulai didominasi oleh kegiatan-kegiatan berbau kekinian dan terkadang tidak sesuai dengan karakter anak. Adanya perkembangan teknologi turut menjadi faktor penyebab tergerusnya permainan tradisional. Oleh sebab itu perlu adanya penggalian kembali dan mengkaji jenis-jenis permainan tradisional yang ada khususnya di Denpasar sebagai daerah perkotaan. Hasil penggalian jenis permainan tradisional ini nantinya dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran anak khususnya di Taman Kanak-Kanak sekaligus membantu pembentukan karakter dan keterampilan sosial anak yang tingkat penanamannya terbilang rendah. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah wawancara dan observasi dengan menggunakan teknik purposive sampling untuk memilih sampel guru TK yang akan di wawancarai. Adapun jenis-jenis permainan tradisional Bali yang tumbuh dan dipopulerkan di Denpasar yaitu permainan Tok Lait Kancing, Kul Kuk, Penyu Mataluh, Meong-Meongan Kotak, dan Deduplak. Kelima permainan tersebut tidak terimplementasi seluruhnya dalam kegiatan belajar anak di Taman Kanak-Kanak. Metode mengajar permainan tradisional Bali didominasi dengan demonstrasi, bermain dan bercerita karena sesuai dengan prinsip anak usia dini yang dunianya adalah bermain.
Variasi Retorika dalam Pertunjukan Wayang Cenk Blonk I Gusti Ngurah Gumana Putra
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2021): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.882 KB) | DOI: 10.31091/sw.v9i2.1741

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk penguatan aspek retorika dalam pertunjukan wayang kulit. Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat agar seniman wayang kulit khususnya mahasiswa Seni Pedalangan ISI Denpasar bisa memformulasikan suatu lakon pertunjukan wayang yang menarik, sehingga lebih mudah dalam menyampaikan isi, tujuan dan maksud, serta makna/ nilai-nilai luhur pertunjukan wayang kepada audience yang notabene merupakan masyarakat multikultural, tanpa harus menenggelamkan bahasa Bali sebagai bahasa daerah seniman dalang sendiri. Aspek retorika sangat penting untuk ditelaah. Pada kesempatan ini, aspek tersebut menyangkut variasi retorika, yang digali dalam pertunjukan wayang kulit Cenk Blonk. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh melalui perekaman dan penelaahan hasil-hasil rekaman pertunjukan wayang kulit dengan metode kepustakaan yang didukung dengan wawancara terhadap seniman dalang wayang Cenk Blonk. Untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas data yang kaya dan variatif, dilakukan pula penelaahan video-video pendek terbaru wayang Cenk Blonk yang beredar di youtube, dan jika diperlukan, dilakukan pula perekaman pementasan wayang secara insidental. Data dianalisis dengan metode kepustakaan dan metode padan yang dijabarkan melalui teknik menghubungbandingkan unsur yang terdapat di dalam maupun di luar bahasa. Adapun hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa, dalang Cenk Blonk memiliki kreativitas dalam menuangkan pokok pikirannya melalui sebuah lakon inovatif dengan gaya dan variasi retorika yang menarik. Penggunaan diksi dan gaya bahasa yang membangun retorika dalang Cenk Blonk ternyata dapat menciptakan kualitas yang tinggi dari lakonnya sehingga menarik untuk dinikmati. Aspek diksi atau pilihan kata yang digunakan meliputi alih kode dan campur kode bahasa, tingkatan tutur bahasa Bali/ Anggah-Ungguhing Basa Bali, dan abreviasi yang terbagi menjadi akronim dan lakuran/ portmanteau. Sedangkan pada aspek gaya bahasa, dalang Cenk Blonk menggunakan beberapa jenis bahasa figuratif yaitu gaya bahasa simile dan gaya bahasa ironi.
Esensi Pragmatis Karya Konsepsual Dalam Proyek Desain Interior Anak Agung Gede Ardana; Ni Luh Kadek Resi Kerdiati
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2021): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.215 KB) | DOI: 10.31091/sw.v9i2.1742

Abstract

Tulisan ini dibuat untuk menjelaskan bentuk karya desain interior yang berkaitan dalam pelaksanaan proyek di lapangan. Desain interior merupakan karya yang banyak dikembangkan dewasa ini dalam prosesnya diawali dengan penentuan sebuah konsep desain. Karya Desain Konsepsual merupakan produk awal dalam sebuah proses desain, dibuat dengan tujuan agar pemesan dapat dengan mudah memahami bentuk desain sesuai dengan konsep yang diinginkan. Karya ini merupakan aplikasi dari sebuah konsep yang diwujudkan dalam bentuk gambar desain yang mudah dipahami. Karya Desain Konsepsual dapat berbentuk karya dwimatra maupun trimatra seperti; gambar denah, tampak/potongan, perspektif, sket bebas, maket, animasi, moke up dan sebagainya. Penekanan karya adalah mudah dipahami dan diimaginasikan dalam bentuk kenyataan sesuai dengan konsep yang ditentukan. Bentuk, dimensi, warna dan bayangan menjadi perhatian, agar secara tiga dimensi bentuk desain dapat dipahami dengan mudah. Karya Desain Konsepsual harus bisa menampilkan secara visual karakter konsep dalam desain, sehingga orang yang melihat karya tersebut dapat merasakan suasana sesuai konsep yang ada di dalamnya. Pada akhirnya seluruh karya ini dipergunakan sebagai materi presentasi untuk menjelaskan seluruh desain yang berhubungan dengan konsep terkait penyelesaian proyek nantinya. Hasil masukan dari presentasi menjadi bagian dari karya pengembangan desain dan detail yang biasanya disebut sebagai dokumen gambar kerja. Gambar kerja merupakan kelanjutan dari sebuah proses desain interior untuk pedoman bagi kontraktor dalam mewujudkan desain pada sebuah proyek.
Pralina Bhumi: Imajinasi Pandemi Covid-19 Kedalam Karya Fotografi Ekspresi I Made Bayu Pramana
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2021): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1915.846 KB) | DOI: 10.31091/sw.v9i2.1743

Abstract

Wabah Covid-19 yang sedang menyerang kesehatan manusia di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Untuk mengurangi resiko penularan, pemerintah menyarankan agar masyarakat berdiam diri di rumah. Hal tersebut juga menyulitkan untuk berkarya seni khususnya fotografi yang relatif lebih sering dilakukan di luar ruangan. Untuk itu, pencipta mencoba untuk menggali ide dasar melakukan kegiatan penciptaan karya fotografi ekspresi terkait tema penyebaran Covid-19 dengan tetap memperhatikan prinsip keamanan dari transmisi penularan virus. Salah satunya adalah dengan memotret benda benda sederhana yang ada di sekitar pencipta yang diimajinasikan serta dikreasikan mentrasformasikan imaji kerusakan yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19. Berbagai rekaman realitas berupa penguraian benda yang perlahan menuju pengerusakan secara fisik yang lebih dominan berupa tekstur-tekstur kasar tidak beraturan tersebut akan disajikan dalam media fotografi berwarna agar detail, dimensi, pencahayaan, serta karakter dari kehancuran fisik dapat tampil optimal dalam saturasi dan tonasi tinggi. Pemilihan genre foto ekspresi digunakan memvisualisasikan karya fotografi yang merefleksikan kenyataan ke dalam sebuah karya yang bentuk dan isinya memiliki daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu didalam rohani si penerima. Selain itu, foto ekspresi juga digunakan sebagai salah satu cara dalam mengkomunikasikan sebuah pesan dari seniman kepada para penerima pesan dengan memerhatikan aspek keindahan.
Kerajinan Payung Cukup dan Payung Lunas di Desa Bukian Payangan Gianyar I Made Suparta; I Nyoman Suardina; I Wayan Mudra
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2021): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.609 KB) | DOI: 10.31091/sw.v9i2.1744

Abstract

Kecamatan Payangan terdiri dari 9 desa memiliki sumber daya alam subur serta potensi seni yang patut dikembangkan. Payung cukup dan lunas memiliki keindahan bentuk yang unik dan nilai ekonomi menjanjikan. Kerajinan yang terdapat di desa Bukian Payangan terbuat dari rangkaian susunan bilah-bilah bambu terlihat alami dan langka. Seiring perkembangan jaman, payung tradisional tidak bertangkai mayoritas digunakan petani dan peternak tidak banyak dikenal kaum melineal. Rangkaian bilah bambu yang tersusunan vertical-horizontal memberi daya tarik tersendiri untuk dilakukan penelusuran lebih lanjut terhadap penomena yang terdapat pada payung Payung cukup maupun payung lunas. Penelitian ini menggunakan metode porposive sampling, Validitas data lapangan maupun pustaka didasarkan pada metode ilmiah, pengumpulan dan analisis data serta alat ukur yang digunakan. Kompilasi dan tabulasi data dikoreksi dan dikonstruksikan secara logis dan sistematis. Adapun luarannya berupa publikasi ilmiah yang dimuat pada jurnal terakreditasi yaitu Mudra ISI Denpasar atau jurnal Imaji terbitan UNY (Universitas Negeri Yogyakarta). Dan bahan ajar. Target capaian penelitian ini untuk mengetahui pengertian payung cukup dan lunas, bahan dasar, dan keberlanjutannya.

Page 1 of 1 | Total Record : 8